Kepala BMKG Minta Warga Tak Terpengaruh Isu Usai Gempa M 5,6 di Cianjur

Reruntuhan Bangunan dari Insiden Gempa 5,6 Mag Kabupaten Cianjur.*(Foto: Ist/Sumber)

Jakarta, Tribunnanggroe.com – Peristiwa gempa 5,6 Mag mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Hingga mengakibatkan korban jiwa yang berjatuhan akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Terkait peristiwa tersebut, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang usai diterpa gempa magnitudo (M) 5,6 terjadi tadi siang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. BMKG meminta masyarakat tak terpengaruh isu-isu yang tidak benar.

“Kepada masyarakat kita himbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers, Senin (21/11/2022) sebagaimana kutipan yang dilansir detik.com.

Kepala BMKG juga mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak dan rusak akibat gempa. Masyarakat diminta selalu waspada dan memeriksa bangunan tempat tinggal mereka.

“Pastikan kerusakan atau retakan tidak terjadi dan tidak membahayakan, diperhatikan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujar Dwikorita.

Dari bencana yang terjadi, BMKG mengimbau masyarakat untuk senantiasa memantau informasi melalui saluran resmi. BMKG untuk mewanti-wanti masyarakat agar tidak percaya informasi hoax.

“Pastikan pula selalu memonitor informasi resmi dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” ujarnya lagi.

Informasi yang dihimpun berdasarkan penyataan BNPB mengatakan ada 14 orang meninggal dari insiden gempa 5,6 Mag di Kabupaten Cianjur. Korban yang meninggal tersebar di beberapa kecamatan.

“Sekitar 14 orang meninggal dunia, dan 17 orang luka-luka dari informasi data yang telah terverifikasi,” kata Kepala BNPB Suharyanto, Senin (21/11), kutipan sebagaimana dilansir sejumlah media.

Kepala BNPB Cianjur mengatakan, dari sejumlah korban dari insiden tersebut ada 17 orang dilaporkan luka-luka. Selain itu, sebagai data awal BNPB informasi yang sejumlah rumah di Kabupaten Cianjur dan Bogor juga ikut rusak parah.[***]

Editor: Redaksi